Kalian pernah gak sih ngerasa punya masalah yang besar banget sampe ngerasa masalah yang kalian hadapi itu lebih berat dari siapa pun? Jangan mikir kayak gitu lagi ya! Karena pemikiran seperti itu justru bikin mental kalian sendiri down atau melemah. Cenderung lemah, negatif dan putus asa. Tanpa kita sadari pemikiran kita sendirilah yang sebenernya bikin kita nggak bahagia. Sebenarnya bukan besar masalah yang membedakan tapi lapang dadanya yang beda.
Pada saat ngalamin suatu masalah atau justru setelah ngelewati masalah akhirnya sadar oh ternyata Tuhan itu maunya kita begini ya. Yes, like that. Aku pernah diposisi itu setelah benar-benar jadi orang yang pasrah dengan kehendak Tuhan. Di saat itulah semua masalah terlihat lebih ringan. Lebih mudah kita jalani dan lebih bikin diri sendiri banyak bersyukur. Semacam sadar support system yang sebenarnya. Mungkin dulu pemikirannya cenderung negatif jadilah semua yang dilakuin jadi serba salah dan lebih kayak nyalahin diri sendiri kadang juga ngerasa nggak punya siapa-siapa. And than akhirnya mulai belajar pasrah mulai menerima tiap-tiap kejadian ternyata justru itu yang bikin kita lebih kuat. Bahkan kita baru sadar ternyata kita itu masih punya si a, si b, si c entah itu orang tua, saudara atau justru pasangan yang peduli dan sayang banget sama kita. Harusnya itu udah bikin kalian sangat bersyukur. Termasuk aku sendiri sih kayak jadi self reminder.
Terus ngerasa jadi gampang baper. Ternyata baper itu nggak cuma kita alami pada saat datang bulan lho kaum hawa. Baper itu kadang datang pada saat hari biasa. Misal dengan perkataan orang lain, story temen/keluarga, atau justru pada saat orang lain memperoleh sesuatu yang kita pengen atau katakanlah pencapaian orang lain. Kita bahas satu persatu berdasarkan sudut pandang aku sendiri.
Pertama, baper karena perkatan orang lain. Coba deh kita tanya ke dalam diri kita sendiri kenapa sih kita baper (tersinggung) dengan perkataan orang lain? Kita yang lagi moodnya nggak stabil atau emang kata-kata orang tersebut relate dengan kita. Terus apa kita yakin perkataan orang tersebut emang ditujukan untuk kita? Kalo emang kata-kata itu emang tujuannya buat nyinggung kita katakanlah terus keuntungan orang tersebut apa? Dan terakhir kalo emang tujuan orang tersebut emang buat ngomongin kita untungnya buat diri kamu sendiri apa mikirin omongan itu? Baper itu emang bukan pilihan kita. Baper itu sifatnya spontan. But kamu bisa milih buat selesai disitu atau justru malah jadi overthinking.
Kedua, baper karena story temen/keluarga. Hampir sama sih kayak yang pertama tadi lebih banyak introspeksi diri sendiri. Coba deh tanyain ke diri sendiri mood nya yang nggak stabil atau emang relate sama diri kamu? Tapi untuk story di media sosial itu sifatnya lebih umum. Karena yang membaca dan ngelihat nggak cuma kamu doang. Atau malah story orang tersebut bicara tentang suatu kebenaran tapi diri kalian justru menolak itu dan malah mengganggap orang tersebut menyinggung kalian. Nah lho itu harus dikoreksi lagi ya pola pikirnya. Jangan sampai hubungan kalian dengan orang tersebut jadi tidak baik karena pemikiran yang terlalu negatif atau jadinya suudzon .
Ketiga, baper karena pencapaian orang lain. Nah ini yang paling bahaya bapernya bisa bikin kita ke sifat tercela yakni iri dengki. Bicara pencapaian setiap orang akan mendapatkan atau mencapai keinginan pada saat yang berbeda-beda itu yang kita sebut timing . Setiap orang akan mendapatkan atau berada di titik puncak tertentu yang berbeda-beda dan tentunya dengan waktu yang berbeda pula. Jangan putus asa dengan takdir Tuhan itu yang terbaik. Akan selalu ada hikmah dan pembelajaran dari setiap hal yang kita lewati. Setiap orang dilebihkan dalam satu sisi dan dikurangkan di sisi yang lain. Jika sekarang kamu belum mendapatkan apa yang kamu mau coba kita introspeksi diri mungkin kita belum ngelakuin hal yang ternyata jadi syarat atau anak tangga yang harus kita lewati terlebih dulu. Sebelum pada akhirnya kita mendapatkan apa yang kita harapkan. Atau bisa jadi yang kita mau bukan yang terbaik bagi kita dan bukan yang kita butuhkan. Berdoalah pada Tuhan untuk semua hal yang terbaik menurut-Nya bukan ego kita sendiri.
Intinya saat kita ngerasa baper selesaikan disitu saat itu juga. Selesaikan dengan diri kalian sendiri dengan introspeksi diri. Jangan diperpanjang lagi dengan overthingking. Bukankah bersyukur lebih itu lebih baik. Lebih membuat mentalmu sehat, psikismu lebih baik, positive thingking , dan tentunya lebih happy.
Take care of our mental health!