Pernah merasa terluka dengan ucapan orang lain atau merasa rendah diri? Pada umumnya kita hidup tidak untuk mencari atau menjadi pembanding untuk orang lain. Kita ya kita, orang lain ya orang lain. Tidak perlu berusaha jadi seperti orang lain, karena pasti akan selalu ada yang lebih baik dari kita. Pernah mendengar kalimat “di atas langit masih ada langit”. Potongan kalimat itu sudah sangat jelas bahwa ketika kita berusaha menjadi versi yang orang lain mau maka tetap selalu ada pembanding yang lebih dari kita.
Kita di lahirkan dari seorang perempuan yang tulus dan penuh cinta. Bersama dengan seorang laki-laki hebat yang selalu menjaga dan melindungi kita. Lantas mengapa kita harus merasa insecure dengan diri kita sendiri, sedangkan kedua orang tersebut jelas-jelas menerimamu dan merawatmu dengan penuh kasih sayang serta mengandalkan setiap kelebihan yang ada pada dirimu.
Bukankah orang lain hanya sebatas orang lain yang tidak sepenuhnya mengetahui semua tentangmu. Tidak perlu menjelaskan bagaimana dirimu yang sebenarnya, mereka yang tidak tau biarlah mereka di posisi yang tidak tau. Mental health mu jauh lebih penting. Kadang kita lupa atau nggak sadar bahwa sebenarnya ketika kita rendah diri dan overthinking bukan healing yang utama yang kita butuhkan tapi positive thinking dalam setiap keadaan serta selalu dalam keadaan bersyukur.
Seperti lirik lagu dari Tulus judulnya “luka” berikut ini:
Bisikkanlah terima kasih pada diri sendiri
Hebat dia terus menjagamu dan sayangimu
Suarakan bilang padanya jangan paksakan apa pun
Suarakan ingatkan terus aku makna cukup
Luka-luka hilanglah luka
Biar senyum jadi senjata
Kau terlalu berharga untuk luka
Katakan pada dirimu
Semua baik-baik saja
Jangan menjadi pembanding untuk orang lain. Akan selalu ada hal yang tidak mereka suka dari dirimu. Berhenti berusaha menjadi versi yang ‘kata orang mau. Rendah diri hanya akan mengurangi rasa syukurmu. Jadilah terbaik untuk versi dirimu sendiri.